POTENSI SUMBER DAYA
ALAM DI KALIMANTAN SELATAN
Dosen
Pembimbing :
Dr. ELLYN
NORMELANI, M.Pd.
SELAMAT RIADI,
M.Pd
Disusun oleh :
HANIP MUSLIMAH ( A1A514014)
Kelas
: A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2017
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan, puji syukur panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah “Pemanfaatan dan
Persebaran Sumber Daya Alam di Kalimantan Selatan” Sebagai salah satu syarat mengikuti mata kuliah Pengeloaan Sumber Daya Alam dengan tepat waktu. Dan juga saya
haturkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ellyn Normelani, M.Pd.M.Sc dan Bpk Selamat Riadi, M.Pd selaku dosen
pembimbing mata kuliahPengeloaan Sumber Daya Alam Universitas
Lambung Mangkurat yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pengeloaan Sumber Daya Alam Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan untuk itu,
saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Demikian makalah ini dibuat, semoga laporan ini dapat dipahami dan menambah wawasan pembacanya.
Banjarmasin, 10 Januari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
|
2
|
Daftar Isi
|
3
|
BAB I
PENDAHULUAN
|
|
1.1 Latar Belakang
|
4
|
1.2 Rumusan Masalah
|
5
|
1.3 Tujuan
|
5
|
BAB III PEMBAHASAN
|
|
2.1 Sumber Daya Alam
|
6
|
2.2 Potensi Sumber Daya Alam di Kalsel
|
8
|
2.3 Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara Baik
|
14
|
BAB III
PENUTUP
|
|
A. Kesimpulan
|
17
|
B. Saran
|
17
|
Daftar
Pustaka
|
18
|
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber
daya alam adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan
untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya yang tergolong di dalamnya tidak hanya
komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga
komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan
tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta
revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam
sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu
abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang
kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan
beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan
berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati
yang sangat berlimpah.
Propinsi
Kalimantan Selatan merupakan wilayah dataran rendah, perbukitan, dan
pegunungan, di wilayah ini tumbuh hutan primer, hutan sekunder, dan padang
alang-alang. Sebagian dari hamparan dataran
rendah tersebut terutama di wilayah bagian baratmerupakan dataran rawa. Pada
wilayah ini vegetasi yang dominan adalah hutan rawa, hutan bakau dan
jenis-jenis rumput rawa.
Keadaan iklim daerah Kalimantan Selatan, termasuk tropis dan lembab
dengan hujan cukup merata setiap tahunnya
dan suhu udara beragam antara 26° Celsius - 27,8° Celsius.Lahan di
Propinsi Kalimantan Selatan dengan jumlah lahan subur yang terbatas, sebagian
besar telah dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan. Selain itu, sumber daya alam
lainnya yang dimiliki adalah deposit minyak bumi, intan, platina, batu bara, emas,
bijih besi, nikel, mangan, kromit, batu gamping, marmer, pasir kuarsa, fosfat,
kaolin, lempung, gambut, oker, batu kerikil, batu gunung, batu aji, dan sumber
daya perikanan dan kelautan serta kehutanan yang potensial untuk dikembangkan.
1.2 Rumusan
Masalah
2.1 Apa yang di maksud dengan Sumber Daya Alam
2.2 Bagaimana Potensi Sumber Daya Alam di Kalsel
3.3 Bagaimana cara pengelolaan Sumber Daya Alam Secara
baik
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui
apa itu Sumber Daya Alam
2.
Untuk mengetahui
Persebaran Potensi Sumber Daya Alam di Kalsel
3.
Untuk mengetahui
cara pengelolaan Sumber Daya Alam Secara baik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sesuatu
yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia
agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita.
Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air,
permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam
seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi
lainnya.
A. Sumber
daya alam berdasarkan jenis :
·
sumber daya alam hayati / biotik
adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup.
contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain
adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup.
contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain
·
sumber daya alam non hayati / abiotik
adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati.
contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain
adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati.
contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain
B. Sumber
daya alam berdasarkan sifat pembaharuan :
·
sumber daya alam yang dapat diperbaharui /
renewable
yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan.
contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain.
yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan.
contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain.
·
sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable
ialah sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah.
contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
ialah sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah.
contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
·
Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya /
unlimited
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.
C. Sumber
daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya
·
sumber daya alam penghasil bahan baku
adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi.
contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain.
adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi.
contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain.
·
sumber daya alam penghasil energi
adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi.
misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.
adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi.
misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.
Sumber Daya Alam Menurut Suryanegara (1977) mengatakan
bahwa secara definisi sumber daya alam adalah unsur – unsur lingkungan alam,
baik fisik maupun hayati yang diperlukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya
guna meningkatkan kesejahteraan hidup.
Menurut
Katili (1983) mengemukakan bahwa sumber daya alam adalah semua unsur tata
lingkungan biofisik yang nyata atau potensial dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Sumber Daya
Alam Menurut Ireland (1974) dalam soerianegara, (1977), adalah
keadaan lingkungan alam yang mempunyai nilai untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sumber Daya
Alam Menurut Isard (1972 dalam Soerianegara, 1977) mendefinisikannya
sebagai keadaan lingkungan dan bahan-bahan mentah yang digunakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan dan memperbaiki kesejahteraannya.
2.2
Potensi Sumber Daya Alam di Kalsel
A. Potensi Tambang Provinsi Kalimantan Selatan
Potensi Tambang Provinsi Kalimantan
Selatan merupakan daerah yang terkenal kaya akan sumber daya alam khususnya
tambang. Bahan galian tambang yang ditemukan di wilayah Kalimantan Selatan
terdiri atas bahan galian energi, bahan galian logam, maupun bahan galian
industri. Bahan galian seperti batubara dan bijih besi merupakan komoditi
unggulan yang menjadikan sektor pertambangan menjadi salah satu leading sector
dalam menopang perekonomian Kalimantan Selatan. Selain batubara dan bijih besi,
Kalimantan Selatan juga dikenal sebagai produsen intan terbesar di Indonesia.
Pendulangan dan penggosokan intan dapat dijumpai di Kota Martapura, Kabupaten Banjar.
a)
Bahan Galian Logam
1.Emas
Potensi emas di Kalimantan Selatan terdapat di Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 11.250 ton, Kotabaru sebesar 25.289 ton dan Hulu Sungai Tengah sebesar 67.500 ton.
2.Bijih Besi
Potensi tambang bijih besi di Kalimantan Selatan terdapat di Kabupaten Tanah Laut sebesar 185.667 ton, Tanah Bumbu sebesar 593.800.000 ton, Kotabaru sebesar 510.633.000 ton, Tapin sebesar 625.000 ton dan Balangan sebesar 5.062.900 ton.
Dengan terbitnya Undang-Undang Mineral dan Batubara (Minerba) yang mengatur pelarangan ekspor sejumlah mineral sebelum diolah (termasuk diantaranya bijih besi), maka di Kalimantan Selatan berdiri sejumlah pabrik smelter (pengolahan bijih besi menjadi besi spons). Proyek smelter berkapasitas 315.000 ton/ tahun yang digarap oleh PT. Aneka Tambang bersama PT Krakatau Steel dengan membentuk perusahaan patungan yang diberi nama PT. Meratus Jaya Iron & Steel di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu menjadi yang pertama beroperasi di Kalimantan Selatan.
Selain itu, terdapat 2 perusahaan lagi yang menggarap proyek smelter, yaitu PT. Sebuku Iron Lateritic Ore (kapasitas 1 juta ton/tahun) di Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru dan PT. Delta Prima Steel (kapasitas 100.000 ton/tahun) yang berlokasi di Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut.
1.Emas
Potensi emas di Kalimantan Selatan terdapat di Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 11.250 ton, Kotabaru sebesar 25.289 ton dan Hulu Sungai Tengah sebesar 67.500 ton.
2.Bijih Besi
Potensi tambang bijih besi di Kalimantan Selatan terdapat di Kabupaten Tanah Laut sebesar 185.667 ton, Tanah Bumbu sebesar 593.800.000 ton, Kotabaru sebesar 510.633.000 ton, Tapin sebesar 625.000 ton dan Balangan sebesar 5.062.900 ton.
Dengan terbitnya Undang-Undang Mineral dan Batubara (Minerba) yang mengatur pelarangan ekspor sejumlah mineral sebelum diolah (termasuk diantaranya bijih besi), maka di Kalimantan Selatan berdiri sejumlah pabrik smelter (pengolahan bijih besi menjadi besi spons). Proyek smelter berkapasitas 315.000 ton/ tahun yang digarap oleh PT. Aneka Tambang bersama PT Krakatau Steel dengan membentuk perusahaan patungan yang diberi nama PT. Meratus Jaya Iron & Steel di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu menjadi yang pertama beroperasi di Kalimantan Selatan.
Selain itu, terdapat 2 perusahaan lagi yang menggarap proyek smelter, yaitu PT. Sebuku Iron Lateritic Ore (kapasitas 1 juta ton/tahun) di Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru dan PT. Delta Prima Steel (kapasitas 100.000 ton/tahun) yang berlokasi di Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut.
b)
Bahan Galian Industri
1.Intan
Pendulangan intan merupakan salah satu mata pencaharian turun temurun, khususnya di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru yang merupakan daerah penghasil intan terbesar di Kalimantan Selatan. Para pendulang biasanya berkelompok-kelompok menggali lubang pada kedalaman ± 10-12 m dengan menggunakan peralatan tradisional dan metode lama. Bahan galian tersebut selanjutnya dicuci untuk mencari sebutir Intan, terkadang pendulang menemukan pula batu akik dan pasir emas. Intan yang ditemukan kemudian dibawa ke Martapura untuk dibersihkan dan digosok. Di jantung Kota Martapura, banyak ditemukan rumah-rumah Intan-intan tersebut digosok hingga menghasilkan bentuk yang beraneka macam dan kemudian dijadikan cincin, gelang, kalung, bros dan anting.
2.Kromit
Kromit merupakan satu-satunya mineral yang menjadi sumber logam kromium. Mineral ini mempunyai komposisi kimia FeCr2O3. Komposisi kimia kromit sangat bervariasi karena terdapat unsur-unsur lain yang mempengaruhinya. Berdasarkan perbandingan Cr:Fe, kromit dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: kromit kaya krom, kaya aluminium dan kaya besi.
Kromit banyak dimanfaatkan untuk bahan campuran anti karat, pemberi kesan mengkilap untuk pembuatan stainless steels, campuran baja, baja cor, dan besi cor, sebagai katalis dalam penyamakan kulit, dll. Di Kalimantan Selatan, kromit terdapat di Kabupaten Tanah Laut dengan potensi sebesar 235.620 ton.
3.Marmer
Potensi marmer di Kalimantan Selatan terdapat di Kabupaten Tanah Laut sebesar 2.660.840 ton, Tanah Bumbu sebesar 334.250.000 ton, Kotabaru sebesar 23.930.000 ton, Hulu Sungai Selatan sebesar 90.105.599 ton, Hulu Sungai Tengah sebesar 1.054.442.500 ton, Balangan sebesar 2.348.785.410 ton dan Tabalong sebesar 1.455.652.000ton.
4. Batu Gamping
Potensi batu gamping di Kalimantan Selatan terdapat di Kabupaten Tanah Laut sebesar 116.800.000 ton, Tanah Bumbu sebesar 5.754.148.125 ton, Kotabaru sebesar 19.087.343.687 ton, Tapin sebesar 462.466.950 ton, Hulu Sungai Selatan sebesar 2.990.178.132 ton, Hulu Sungai Tengah sebesar 110.000.000 ton, Balangan sebesar 488.643.307 ton dan Tabalong sebesar 12.966.901.972 ton.
1.Intan
Pendulangan intan merupakan salah satu mata pencaharian turun temurun, khususnya di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru yang merupakan daerah penghasil intan terbesar di Kalimantan Selatan. Para pendulang biasanya berkelompok-kelompok menggali lubang pada kedalaman ± 10-12 m dengan menggunakan peralatan tradisional dan metode lama. Bahan galian tersebut selanjutnya dicuci untuk mencari sebutir Intan, terkadang pendulang menemukan pula batu akik dan pasir emas. Intan yang ditemukan kemudian dibawa ke Martapura untuk dibersihkan dan digosok. Di jantung Kota Martapura, banyak ditemukan rumah-rumah Intan-intan tersebut digosok hingga menghasilkan bentuk yang beraneka macam dan kemudian dijadikan cincin, gelang, kalung, bros dan anting.
2.Kromit
Kromit merupakan satu-satunya mineral yang menjadi sumber logam kromium. Mineral ini mempunyai komposisi kimia FeCr2O3. Komposisi kimia kromit sangat bervariasi karena terdapat unsur-unsur lain yang mempengaruhinya. Berdasarkan perbandingan Cr:Fe, kromit dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: kromit kaya krom, kaya aluminium dan kaya besi.
Kromit banyak dimanfaatkan untuk bahan campuran anti karat, pemberi kesan mengkilap untuk pembuatan stainless steels, campuran baja, baja cor, dan besi cor, sebagai katalis dalam penyamakan kulit, dll. Di Kalimantan Selatan, kromit terdapat di Kabupaten Tanah Laut dengan potensi sebesar 235.620 ton.
3.Marmer
Potensi marmer di Kalimantan Selatan terdapat di Kabupaten Tanah Laut sebesar 2.660.840 ton, Tanah Bumbu sebesar 334.250.000 ton, Kotabaru sebesar 23.930.000 ton, Hulu Sungai Selatan sebesar 90.105.599 ton, Hulu Sungai Tengah sebesar 1.054.442.500 ton, Balangan sebesar 2.348.785.410 ton dan Tabalong sebesar 1.455.652.000ton.
4. Batu Gamping
Potensi batu gamping di Kalimantan Selatan terdapat di Kabupaten Tanah Laut sebesar 116.800.000 ton, Tanah Bumbu sebesar 5.754.148.125 ton, Kotabaru sebesar 19.087.343.687 ton, Tapin sebesar 462.466.950 ton, Hulu Sungai Selatan sebesar 2.990.178.132 ton, Hulu Sungai Tengah sebesar 110.000.000 ton, Balangan sebesar 488.643.307 ton dan Tabalong sebesar 12.966.901.972 ton.
5. Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa di Kalimantan Selatan ditemukan di beberapa kabupaten, seperti Tanah Laut sebesar 23.868.643 ton, Tanah Bumbu sebesar 693.750.000 ton, Kotabaru sebesar 155.552.500 ton, Tapin sebesar 927.500 ton, Hulu Sungai Selatan sebesar 122.656.250 ton, Balangan sebesar 2.757.731.300 ton dan Tabalong sebesar 195.000 ton.
Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang luas, baik sebagai bahan baku utama maupun tambahan. Sebagai bahan baku utama, digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, dll. Sedangkan sebagai bahan tambahan, digunakan dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api,dll.
6.Kaolin
Lokasi endapan kaolin di Kalimantan Selatan terdapat di Kabupaten Banjar sebesar 10.233.023 ton, Tanah Bumbu sebesar 100.000 ton, Tapin sebesar 7.765.000 ton, Hulu Sungai Utara sebesar 988.000 ton dan Balangan sebesar 12.037.750 ton. Kaolin digunakan sebagai bahan untuk membuat porselen atau untuk bahan campuran membuat kain tenun (kertas, karet, obat-obatan, pasta gigi, kosmetik, dsb).
Pasir kuarsa di Kalimantan Selatan ditemukan di beberapa kabupaten, seperti Tanah Laut sebesar 23.868.643 ton, Tanah Bumbu sebesar 693.750.000 ton, Kotabaru sebesar 155.552.500 ton, Tapin sebesar 927.500 ton, Hulu Sungai Selatan sebesar 122.656.250 ton, Balangan sebesar 2.757.731.300 ton dan Tabalong sebesar 195.000 ton.
Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang luas, baik sebagai bahan baku utama maupun tambahan. Sebagai bahan baku utama, digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, dll. Sedangkan sebagai bahan tambahan, digunakan dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api,dll.
6.Kaolin
Lokasi endapan kaolin di Kalimantan Selatan terdapat di Kabupaten Banjar sebesar 10.233.023 ton, Tanah Bumbu sebesar 100.000 ton, Tapin sebesar 7.765.000 ton, Hulu Sungai Utara sebesar 988.000 ton dan Balangan sebesar 12.037.750 ton. Kaolin digunakan sebagai bahan untuk membuat porselen atau untuk bahan campuran membuat kain tenun (kertas, karet, obat-obatan, pasta gigi, kosmetik, dsb).
B. Potensi Hutan Provinsi Kalimantan Selatan
Sumber daya hutan di Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu
potensi yang cukup besar dalam menyumbang pendapatan daerah. Hal ini terlihat
dari produk hasil hutan kayu serta produk hasil hutan bukan kayu yang
dihasilkan hutan-hutan yang ada di Kalimantan Selatan.
Luas Kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Selatan sesuai SK Menhut No. 435/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juli 2009 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Kalimantan Selatan adalah seluas 1.779.982 ha, yang meliputi:
Luas Kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Selatan sesuai SK Menhut No. 435/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juli 2009 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Kalimantan Selatan adalah seluas 1.779.982 ha, yang meliputi:
a) Hutan Konservasi seluas 213.285 ha
b) Hutan Lindung seluas 526.425 ha
c) Hutan Produksi Terbatas seluas 126.660 ha
d) Hutan Produksi Tetap seluas 762.188 ha
e) Hutan Produksi yang dapat dikonversi 151.424 ha
A. Sumber Daya
Hutan
a)
Potensi kayu
a.
Semua jenis di Provinsi
Kalimantan Selatan terdapat di kawasan hutan mangrove, hutan tanah basah (rawa)
dan hutan tanah kering. Potensi kayu terbesar terdapat di hutan tanah kering
yaitu 1.684,3 m3/ha, kemudian potensi terbesar kedua yaitu di hutan tanah basah
(rawa) sebesar 1.062,7 m3/ha. Potensi semua jenis kayu kecil terdapat di hutan
mangrove yaitu sebesar 795,7 m3/ha.
b.
Potensi Non Kayu
Potensi non kayu yang dapat ditampilkan di Kalimantan Selatan adalah rotan. Potensi rotan cukup banyak ditemui di hutan tanah kering yang kondisi penutupan lahannya hutan primer dan hutan bekas tebangan.
Potensi non kayu yang dapat ditampilkan di Kalimantan Selatan adalah rotan. Potensi rotan cukup banyak ditemui di hutan tanah kering yang kondisi penutupan lahannya hutan primer dan hutan bekas tebangan.
b)
Produksi Kayu dan Non Kayu
a.
Produksi Kayu Bulat
Produksi kayu bulat di Kalimantan Selatan tahun 2013 sebesar 391.029,59. m3, yang berasal dari:
Produksi kayu bulat di Kalimantan Selatan tahun 2013 sebesar 391.029,59. m3, yang berasal dari:
·
Izin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu (IUPHHK) Hutan Alam sebanyak 23.494,83 m3
·
Izin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu (IUPHHK) Hutan Tanaman sebanyak 325.262,29 m3
·
Izin Pemanfaatan Kayu (IPK)
sebanyak 65.767,30 m3
b.
Produksi Kayu Olahan
Produksi olahan kayu di Kalimantan Selatan tahun 2013 sebesar 258.083,34 m3, yang terdiri dari plywood sebesar 147.126,43 m3, veneer sebanyak 23.207,66 m3 dan sawn timber sebanyak 87.749,25 m3.
Produksi olahan kayu di Kalimantan Selatan tahun 2013 sebesar 258.083,34 m3, yang terdiri dari plywood sebesar 147.126,43 m3, veneer sebanyak 23.207,66 m3 dan sawn timber sebanyak 87.749,25 m3.
c.
Produksi Non Kayu
Hasil hutan bukan kayu di Kalimantan Selatan saat ini belum terlalu banyak dimanfaatkan karena masih terpolanya paradigma lama yang mengandalkan kayu sebagai hasil hutan andalan. Jenis hasil hutan bukan kayu yang dikembangkan antara lain rotan, gaharu, madu, sirap, sarang burung dan arang. Hasil hutan bukan kayu tahun 2013 adalah madu sebanyak 85 liter dan sarang burung sebesar 92 kg.
Hasil hutan bukan kayu di Kalimantan Selatan saat ini belum terlalu banyak dimanfaatkan karena masih terpolanya paradigma lama yang mengandalkan kayu sebagai hasil hutan andalan. Jenis hasil hutan bukan kayu yang dikembangkan antara lain rotan, gaharu, madu, sirap, sarang burung dan arang. Hasil hutan bukan kayu tahun 2013 adalah madu sebanyak 85 liter dan sarang burung sebesar 92 kg.
C.
Potensi Flora dan Fauna di
Provinsi Kalimantan Selatan
Kekayaan flora dan fauna di Kalimantan Selatan dipelihara sebagai bagian
dari kekayaan sumber daya alam. Dalam hal ini, dilakukan upaya konservasi
sumber daya alam yang meliputi konservasi di dalam kawasan hutan dan konservasi
di luar kawasan hutan. Khusus konservasi di dalam kawasan hutan dilakukan
melalui pembangunan suaka margasatwa, suaka alam dan taman wisata serta taman
hutan raya.
Secara keseluruhan terdapat 12 unit kawasan konservasi di Kalimantan Selatan. Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam yang terletak di Kabupaten Banjar merupakan kawasan konservasi terluas di Kalimantan Selatan yang melebih 50 % dari total kawasan konservasi.
Pusat konservasi flora dan fauna tersebut memiliki fungsi sebagai berikut.
Secara keseluruhan terdapat 12 unit kawasan konservasi di Kalimantan Selatan. Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam yang terletak di Kabupaten Banjar merupakan kawasan konservasi terluas di Kalimantan Selatan yang melebih 50 % dari total kawasan konservasi.
Pusat konservasi flora dan fauna tersebut memiliki fungsi sebagai berikut.
1.
Cagar Alam Pulau Kaget, sebagai
kawasan konservasi untuk melindungi bekantan, kera abu-abu, dll
2.
Cagar Alam Gunung Kentawan,
sebagai kawasan konservasi untuk melindungi anggrek alam, owa-owa, bekantan dan
beberapa jenis burung.
3.
Suaka Margasatwa Pelaihari,
sebagai kawasan konservasi untuk melindungi beruang madu, kuwau, pecuk ular dan
kijang Pelaihari.
4.
Taman Wisata Alam Pulau Kembang,
sebagai kawasan konservasi untuk melindungi bekantan, kera abu-abu, bajing
tanah dan elang abu-abu.
5.
Taman Hutan Raya Sultan Adam,
sebagai kawasan konservasi untuk melindungi berbagai jenis flora dan fauna,
sekaligus sebagai kawasan Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas
Lambung Mangkurat.
Peluang investasi yang dapat dilakukan di bidang kehutanan di Kalimantan Selatan diarahkan pada pengembangan produk hasil hutan bukan kayu, seperti rotan yang dapat diolah menjadi barang kerajinan (perabot, tas, dll), madu dan gaharu.
Peluang investasi yang dapat dilakukan di bidang kehutanan di Kalimantan Selatan diarahkan pada pengembangan produk hasil hutan bukan kayu, seperti rotan yang dapat diolah menjadi barang kerajinan (perabot, tas, dll), madu dan gaharu.
D. Potensi Laut dan Pantai di Provinsi Kalimantan Selatan
Salah satu sektor andalan Provinsi Kalimantan Selatan adalah sektor
perikanan dan kelautan. Potensi perikanan Kalimantan Selatan meliputi garis
pantai sepanjang 1.330 km, perairan umum 1.000.000 ha, kolam 2.400 ha, tambak
53.382 ha dan minapadi/sawah 3.752 ha. Produksi perikanan Kalimantan Selatan
tahun 2013 sebesar 339.437, 3 ton, yang terdiri dari perikanan tangkap sebesar
241.704,2 ton dan perikanan budidaya sebesar 97.733,1 ton. Produksi perikanan
tangkap di laut memberikan kontribusi terbesar bagi pembangunan sektor perikanan
dan kelautan. Hasil produksi perikanan Kalimantan Selatan secara umum masih
banyak diserap untuk kebutuhan domestik sehingga menyebabkan usaha pemasaran
ekspor hasil perikanan masih belum berkembang secara baik. Untuk itu,
pemerintah daerah terus mendorong peningkatan produksi perikanan dengan
berbagai cara, seperti memberikan pelatihan dan tata cara penangkapan ikan
dengan metode yang ramah lingkungan, memberikan bantuan berupa kapal penangkap
ikan, meningkatkan infrastruktur dan pembangunan sarana pengolahan hasil
laut, sehingga hasil yang diperoleh bukan hanya sebagai bahan baku tetapi sudah
menjadi produk olahan.
3.3 Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara baik
3.3 Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara baik
A..
Faktor-faktor
penyebab kerusakan SDA
a)
Di
bidang pertanian dan perikanana. Penggundulan hutan mengakibatkan lahan yang
ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhialang-alang
b)
Pemberian
pupuk dan penyemprotan hama yang berlebihan akan mengakibatkan timbulnya
hama jenis baru yang tebal terhadap zat kimia tersebut.
c)
Penangkapan
ika yang salah mengakibatkan berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di daerahperairan
d)
Di
bidang Teknologi dan industriPenggunaan teknologi yang kurang tepat dan tidak
sesuai yang akan menyebabkan sesuatu yang buruk3. Pencemarana. UdaraHasil
limbah industri berupa gas karbon
e)
Dibidang Tambang, kurang kesadaran masyarakat dalam menggelola sebuah
tambang, yang berakhir menjadi lahan menjadi kosong yang mengakibatkan bermacam
dampak bencana.
f)
Dibidang Flora dan Fauna banyaknya pemburu liar yang menyebabkan Fauna di
Kalsel semakin berkurang dan banyaknya terdapat pembakaran hutan secara liar
yang menyebabkan fauna di kalsel berkurang.
B.
Pengelolaan Sumber daya alam
Pengelolaan Sumber
daya alamyang perlu dilestarikan agar
dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumberdaya alam yang rusak
atau musnah kehidupan bisa terganggu.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapatdiusahakan
untuk menjaga kelestarian sumber daya alam :
a.
Berdasarkan
prinsip berwawasan lingkungan dan berkesinambungana.
a)
Penghijauan
dan reboisasib.
b)
Sengkedanc.
c)
Pengembangan daerah
aliran sungai.
d)
Pengelolaan air limbah.
e)
Penertiban pembuangan
sampah
2. Berdasarkan
prinsip mengurangi
Dalam mengambil
sumber daya alam sebaiknya jangan diambil semuanya, tetapi berprinsip
mengurangisaja. Pengambilan yang dihabiskan akan merusak lingkungan dan
mengganggu ekosistem lingkungan.
3. berdasarkan
prinsip daur ulangproses daur ulang adalah pengolahan kembali suatu massa atau
bahan-bahan bekas dalam bentuksampah kering yang tidak mempunyai nilai ekonomi
menjadi barang yang berguna bagi kehidupanmanusia.
Ada 2 sistem
pengelolaan sampah yaitu system pengelolaan formal dan informal:
a)
System
pengelolaan formal
Yakni
pengumpulan pengangkutan dan pembuangan yang dilakukan oleh aparat setempat
misalnyaDinas Kebersihan dan Pertanaman
b)
System
pengelolaan informalYakni aktifitas yang dilakukan oleh dorongan kebutuhan
untuk hidup dari sebagian masyaraakat.
Secaratidak sadar mereka berperan serta dalam kebersihan kota dan mereka
sebenarnya juga merupakanpendekar lingkungan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sumber
daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan
kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam
lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di
dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya.
Potensi Sumber daya alam di Kalimantan Selatan sangat berelimpah di mana
banyak terdapat sebuah tambang seperti (Emas Batubara Intan dan lainnya),
Hutan( Kayu, Rotan dan lainnya, banyaknya bermacam-macam Flora dan Fauna yang
hidup( Bekantan, Kera, Sawit, galam), Pantai dan Laut, perikanaan yang
berlimpah).
Dari banyaknya Sumber daya Alam di kalsel berdampak positif dan negatif,
sehingga beberapa hal yang
dapatdiusahakan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam yaitu berdasarkan
prinsip berwawasan lingkungan dan berkesinambungana, penghijauan
dan reboisasib,
Sengkedanc, pengembangan
daerah aliran sungai,
pengelolaan air limbah Penertiban
pembuangan sampah,
Saran
Dalam mengatasi permasalahan SDA di Kalimantan Selatan
harus adanya kesadaran masarakatdengan peduli terhadap lingkungan, Adanya sanksi tegas
terhadap perusak lingkungan dan
perlu
dilakukan penanaman hutan bagi lahan
yang kosong bekas tambang yang hanya ada tanah yang
gersang tanpa ada tanaman
DAFTAR PUSTAKA
www.bappenas.go.id/index.php/download_file/view/8765/1733/ diakses pada tanggal 10 Jan 2017
http://bkpmd.kalselprov.go.id/index.php/artikel/potensi/pertambangandiakses pada tanggal 10 Jan 2017
http://bkpmd.kalselprov.go.id/index.php/artikel/potensi/kehutanandiakses pada tanggal 10 Jan 2017
http://bkpmd.kalselprov.go.id/index.php/artikel/potensi/perikanandiakses pada tanggal 10 Jan 2017
http://organisasi.org/pengertian_sumber_daya_alam_dan_pembagian_macam_jenisnya_biologidiakses pada tanggal 10 Jan 2017
https://www.scribd.com/doc/39393345/Potensi-Pemanfaatan-Sumber-Daya-Alam-Dan-Persebarannyadiakses pada tanggal 10 Jan 2017
The Basics of Baccarat
BalasHapusA Baccarat strategy 제왕 카지노 involves three dice wagers on the same denomination; The 바카라사이트 player wagers 샌즈카지노 on a number of numbers, and the dealer wagers on